Budi Suswanto: Jadilah orang yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain

budi1
Pria kelahiran Sampang 1973 dengan nama lengkap Budi Suswanto ini adalah bapak dari dua orang anak laki-laki Anwar (6,5 th) and Fahreza (2,5 th), dan suami dari ibu Dien Novita Kusuma Putri,  sehari-hari biasa dipanggil dengan Pak Budi. Namanya mudah diingat dan diucapkan, terbayang saat dulu sewaktu kecil saat mulai belajar membaca.
“Ini bapak Budi, Ini ibu Budi,” begitulah tertulis di buku pelajaran SD.

Senyum ramah dan ikhlas selalu terpancar apabila bertemu dengan setiap orang. “Senyum itu ibadah dan ibadah senyum ini yang paling murah dan tanpa biaya apapun dan selalu disenangi bagi yang mendapatkanya, “ demikian kata Pak Budi yang masih tercatat sebagai dosen dan juga pernah menjabat sebagai sekretaris jurusan teknik sipil di sebuah salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Pada tahun 2005, Pak Budi memutuskan untuk tugas belajar S-3 di salah satu perguruan tinggi teknik favorit di Taiwan, yaitu National Taiwan University of Science and Technology (Taiwan Tech) Taipei.

“Alhamdulillah saya bisa kuliah di Taiwan Tech, saya bisa belajar banyak tentang ilmu dan teknologi yang sudah maju di Taiwan, “ ungkap P Budi dengan kerendahan hatinya.
Selama menjadi mahasiswa, berbagai kegiatan pengabdian masyarakat ditekuninya. Tercatat beliau pernah menjabat sebagai wakil ketua Taiwan Tech – Indonesian Student Association, pengurus di Forum Mahasiswa Muslim Taiwan, dan tim perumus kerjasama ITS – Taiwan Tech forum.

“Hal yang paling berkesan adalah kita sebagai mahasiswa bisa saling membantu dan memberikan ilmu kepada teman-teman TKI dengan mengadakan kursus komputer, bahasa, dan kewirausahaan di Masjid Kecil Taipei,” kesan beliau selama kuliah di Taiwan.Hal itu bukanlah omong kosong, kehidupan Pak Budi sangat dekat dengan TKI dan telah banyak ilmu yang disumbangkannya, baik dibidang keagamaan maupun dibidang umum. Setiap minggu mengajar di lantai 4 masjid kecil Taipei berupa kursus Komputer.  “Jadilah orang yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain. Hidup adalah ujian, maju terus pantang mundur, jangan pernah menyerah, “ pesan Pak Budi yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah masjid kecil.

Dengan ketekunan dan kegigihan beliau dalam mengatur waktu, gelar Doktor telah diraihnya pada bulan Juni 2009. Beliau juga sangat terkesan dengan kehidupan orang Taiwan, yang bisa hidup disiplin, tanggung jawab dan taat kepada hukum. “Lihat kota Taipei, semua serba teratur, lalu-lintasnya, jalan dan bangunannya, kebersihannya, sistem pendidikan dan pemerintahannya,’ jelas P Budi yang telah berbagi informasi di forum kajian ahad sore tentang kiat-kiat suksesnya dalam menjalani program Doktor di Taiwan. “Hutan di Taiwan masih utuh tidak ditebang sembarangan, mereka membuang sampah dengan tertib, tidak membuang sampah di selokan atau di sungai. Sehingga tidak pernah terjadi banjir atau tanah longsor,” tambah P Budi yang sebentar lagi akan meninggalkan Taiwan pada bulan Juli 2009.
Selamat jalan P Budi, terima kasih atas segala pengabdiannya yang telah diberikan kepada TKI di bumi Formosa. Semoga semakin banyak yang akan meniru jejak P Budi di Taiwan

budi2

4 thoughts on “Budi Suswanto: Jadilah orang yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain

  1. saya sebagai mahasiswa beliau di ITS dan juga berasal dari satu daerah asal yang sama merasa sangat terkesan dengan sosok pak budi sus, keramahan dan intelegensinya yang insyaAlloh tidak diragukan

Leave a reply to ibnu Cancel reply